Selasa, 18 Oktober 2011

Analisa dan Estimasi Biaya


A. Operation and Maintenance Cost
Operation and Maintenance Cost Berbeda dengan first cost yang hanya terjadi sekali saat memulai aktivitas baru, operation and maintenance cost akan terus berulang selama masa kerja suatu project. Operation cost (biaya operasi) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan atau menjalankan sebuah sistem. Maintenance cost (biaya perawatan) adalah biaya yang dikeluarkan untuk merawat sistem dalam masa operasinya. Contoh, biaya perawatan peralatan dan fasilitas pabrik
B. Fixed and Variabel Cost
Fixed cost umumnya didefinisikan sebagai cost menyangkut aktivitas yang dilakukan dimana besarnya relative konstan disepanjang waktu aktivitas operasi, sedangkan variabel cost umumnya didefinisikan sebagai cost dimana besarnya bervariasi pada beberapa hubungan terhadap level dari aktivitas operasi.
C. Incremental or Marginal Cost
Istilah Incremental cost dan Marginal cost dihubungkan secara esensial pada konsep yang sama. Kata Incremental berarti peningkatan, Incremental cost mempunyai arti peningkatan dalam cost. Biasanya menunjuk pada peningkatan pada cost yang berhubungan pada beberapa faktor, sehingga hasil nya dalam ekspresi seperti incremental cost per ton, incremental cost per unit, etc. Marginal cost diistilahkan dengan hubungan secara spesial pada penaikan output cost nya yang tercover oleh monetary return atau turunan nya. Over estimasi pada incremental cost dapat mengakibatkan pengaburan terhadap kemungkinan profit, sedang under estimasi pada cost ini dapat mengakibatkan loss.
Incremental cost adalah biaya yang timbul akibat adanya pertambahan atau pengurangan output (biasanya merupakan hasil dari kegiatan produksi/operasi). incremental cost memberi dampak pada perubahan dari total cost. Perubahan ini terjadi sebagai akibat perubahan dari suatu keputusan yang bersifat additional conclusion. Contoh, penambahan biaya total produksi karena keputusan manajemen untuk penambahan tenaga kerja dan bahan baku.
D. Direct and Indirect Cost
Substansi dasar pengelompokkan cost ini adalah cara penelusuran cost nya. Direct cost berarti cost yang dapat ditelusur langsung ke sumber nya (biasanya terdiri dari direct labor, direct material dan direct expense), sedang Indirect cost berarti cost yang tidak bisa ditelusur secara langsung ke sumbernya (indirect material, indirect labor, indirect expense).
(biaya langsung) adalah biaya yang dapat ditelusuri secara fisik ke produk atau jasa tertentu. Contoh, gaji yang dibayarkan kepada akuntan dan pengacara.
E. First or Investment Cost
Dari definisinya, first cost umumnya terjadi pada element cost yang tidak berulang setelah project terjadi. “First cost considered to involve the cost of getting an activity or project started“. Keuntungan utama dalam mengenali klasifikasi cost ini adalah untuk memberikan perhatian pada hubungan cost investasi dengan permulaan aktivitas baru.
Contoh, biaya investasi lahan.
f. Total and Unit Cost
Total cost terdiri dari semua life-cycle cost digabungkan dengan system atau product, sedang unit cost adalah total cost dibagi beberapa faktor yang berhubungan dan menghasilkan pernyataan cost per item produced, cost per person, cost per capacity output, etc.
Total cost (biaya total) adalah seluruh biaya yang menyangkut outcome (pengeluaran) yang dibayarkan oleh pelaku produksi (perusahaan/produsen) untuk membeli berbagai input (barang dan jasa) untuk keperluan kegiatan operasional produksi. Secara matematis total cost didefinisika sebagai hasil biaya dari penjumlahan antara biaya tetap (fixed cost) dengan biaya variabel (variable cost). Contoh, perusahaan melakukan pengkalkulasian total biaya produksi yang dikeluarkan.
g. Recurring and Nonrecurring Cost
Pendekatan lain dalam peng-klasifikasian cost adalah konsep recurring dan nonrecurring. Recurring cost merujuk pada cost yang berulang pada periode atau interval tertentu, berlawanan dengan nonrecurring cost yang hanya terjadi sekali.
(biaya terulang) adalah biaya yang besarnya sama yang harus dibayarkan lagi dengan adanya tambahan suatu aktivitas yang menghasilkan produk (output) yang sama. Setiap penambahan 1 unit output, biaya yang ditanggung berulang atau bertambah sebesar biaya per unitnya. Contoh, apakah mesin photo copy digunakan atau tidak, perusahaan akan membayar uang sewa mesin photo copy sebesar Rp. 1 juta perbulannya Misalnya.
h. Sunk or Past Cost
Sunk cost adalah cost yang telah terjadi, tidak dapat dikembalikan atau dirubah dengan aksi dimasa depan oleh karena itu cost ini tidak relevant.
Sunk cost adalah biaya yang sudah terlanjur keluar, dan tidak relevan lagi untuk memperhitungkan biaya maupun imbalan yang didapat. Logika dari definisi biaya ini adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai alternatif keputusan yang dibuat untuk melapisi pengeluaran yang ada, pengeluaran tersebut akan tetap ada (keluar). Contoh, saya tertarik untuk membeli mobil Truck seharga Rp.600 juta. Saya membayar uang tanda atau down payment sebesar 4 juta kepada si penjual. Suatu ketika, saya tertarik untuk membeli mobil pick-up. Saya harus membayar lunas sebesar Rp.65 juta untuk bisa mendapatkan mobil tersebut. Pilihan dari kedua opsi tersebut, apakah saya membeli Truck atau membeli mobil pick-up, itu tidak akan berpengaruh kepada uang tanda sebesar Rp.4 juta tersebut.
Past cost memiliki makna sama dengan Sunk cost dimana nilainya tidak dapat dihindari dan tidak dapat diubah melalui keputusan apapun, tidak peduli akan tidakan apapun yang diambil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar